Misteri Jeritan Kuntilanak -->

Advertisement

Misteri Jeritan Kuntilanak

BlackEye
Minggu, 27 Maret 2022

Mobil masih terus melaju, menderu di antara jalanan dan debu. Kenz, Narji dan Ayu sengaja tidak mengambil jalur Tol, sebab mereka inginkan sebuah petualangan yang lebih seru dibandingkan saat mereka bertemu dengan hantu ibu guru Haryati.

Entah kenapa mereka seperti tidak mengenal takut, yang padahal ketiganya sama-sama penakut, sudah banyak hal yang telah mereka lewati dengan ketakutan. Namun, seperti candu saja, Kenz, Narji dan Ayu ketagihan saat-saat menegangkan dalam rasa takut.

Siang itu, mereka sudah sampai di Nagreg, dan mereka memutuskan untuk beristirahat sejenak di terowongan lingkar Nagreg. Sebuah terowongan yang sering kali buat para penggemar swafoto mengabadiakan momen mereka di tempat tersebut.

Mereka beristirahat di area masuk dari arah Bandung, dan sengaja nongkrong dan ngobrolin kejadian yang baru-baru ini mereka alami, di warung es kelapa muda. Selagi menyediakan es kelapa muda kepada ketiga remaja itu, tukang es nya bercerita bahwa beberapa hari terakhir ini, sering terjadi hal aneh di daerah dekat terowongan tersebut.

Kata si penjual es, ada sebuah tempat yang tak jauh dari situ, sering terdengar suara memilukan yang oleh warga sekitar sering disangka suara jeritan kuntilanak penunggu daerah situ. Selanjutnya ada juga seorang pengendara motor mengaku pernah diberhentikan oleh sesosok perempuan cantik, yang saat kemudian berubah menjadi perempuan tua yang sangat mengerikan. Dari wajahnya mengalir darah, serta matanya hampir copot. Kemudian sosok itu meminta tolong untuk mencarikan jasadnya.

Baru asyik-asyiknya bercerita, istri dari tukang es kelapa muda itu, menegor suaminya untuk mengambil es batu di rumah. Setelah suaminya berlalu, si istri tukang es itu menyuruh mereka bertiga tidak mendengarkan cerita dari suami nya. Dia bilang, suaminya sering mengada ada.

Namun, saat istri dari tukang es kelapa muda itu menyuruh Kenz, Narji dan Ayu untuk tidak menghiraukan cerita suaminya, saat itulah mata mereka berseri-seri. Mereka saat dilarang malah seperti disuruh, dan itulah sebabnya mereka berencana malamnya mereka akan balik lagi ke tempat tersebut.

Saat malam tiba, mobil yang dikendarai Kenz, Narji dan Ayu memasuki sebuah pelataran sepi. Mereka berencana memarkirkan mobil mereka di ujung pelataran yang terdapat sebuah batu besar. Kenz fikir, mereka harus menyembunyikan mobil mereka, agar tidak ketahuan serta lebih aman. Selain itu, tempat yang diceritakan oleh penjual es tadi siang, juga tidak jauh dari pelataran tempat mereka memarkir mobil.

Mereka bertiga, kemudian keluar mobil dan berniat untuk nongkrong di pelataran dekat mobilnya Kenz, sembari menunggu tepat pukul sebelas malam. Sebab di waktu tersebut adalah waktu yang sering warga sekitar mendengar suara-suara aneh yang berasal dari tempat yang cukup sepi itu.

Setelah mengobrol kesana kemari, tak terasa sudah pukul sebelas malam tepat. Bertiga, Kenz, Narji dan Ayu memulai rencana mereka. Mereka mengendap endap meninggalkan mobil dan pelataran.

Sementara itu, tanpa sepengetahuan Kenz, Narji dan Ayu, ada sekelebat bayangan mengikuti mereka. Selain itu, sedari tadi sosok bayangan itu sudah mengawasi ketiga nya, dari balik pohon besar dekat pelataran tempat Kenz memarkir mobilnya.

Bayangan serba hitam tersebut bergerak dengan lincah di kegelapan malam, serta tanpa mengeluarkan suara yang terdengar, saking gesitnya. Kenz dan Ayu memang tak menyadari pergerakan bayangan hitam itu, sedangkan Narji, ia yang memiliki sedikit pendengaran lebih baik daripada kedua teman nya, namun iapun hanya bisa celingukan, selain gerakan yang gasit juga kegelapan malam seolah menelan bayangan yang mengikuti mereka.

Narji yang tidak begitu yakin kalau mereka sedang diikuti entah oleh siapa, hanya berpesan pada kedua temannya, agar tetap hati-hati dan waspada.

Begitu sampai di pinggir sebuah jalan setapak, yang tadi dimaksud oleh si penjual es kelapa muda. Mendadak ada suara yang tidak begitu nyaring namun terdengar jelas oleh Kenz, Narji dan Ayu. Mereka pun penasaran dengan suara tersebut, kemudian mencari dari ujung ke ujung asal suara mencurigakan yang mereka dengar, yang sempat membuat mereka kaget ketakutan awalnya.

Mereka pun berjalan menyusuri jalan setapak yang sunyi dan hanya diterangi oleh cahaya rembulan, hampir tiga kali bolak-balik. Mereka tak menemukan apapun, suara tadi juga sudah sayup-sayup menghilang, dan kuntilanak yang diceritakan tadi pun tak nampak. Oleh karena tak mendapatkan apa apa, dengan perasaan sedikit kecewa, mereka kemudian kembali ke pelataran, tempat Kenz memarkir mobilnya.

Sesampainya mereka di dekat mobil, Narji menceritakan kejadian saat mereka meninggalkan pelataran tersebut. Ia bilang kalau ia mendengar suara seperti ranting dan rumput terpijak, tapi suaranya berada dibelakang mereka berjalan. Jadi bukan suara langkah mereka bertiga, dan juga suaranya sangat halus.

Kemudian Kenz menertawakan sahabat nya itu, dan bilang mungkin itu suara bintang malam. Tapi Narji sangat yakin jika itu bukan bintang malam. Setelah sedikit bersenda gurau, mereka pun masuk ke mobil dan meninggalkan tempat tersebut, untuk mencari penginapan, sebab mereka putuskan malam itu tidak melanjutkan perjalanan mereka menuju kota Kebumen, tempat kelahiran Ayahnya Ayu.

Setelah mobil Kenz berlalu, bayangan hitam yang mengawasi dan mengikuti ketiga remaja tadi memunculkan wajahnya dari balik rimbun pepohonan. Ternyata dia adalah mang Cecep, tukang es kelapa muda yang tadi siang ditemui oleh Kenz, Narji dan Ayu.

Mang Cecep dulunya seorang ninja, itu sebabnya dia bisa bergerak dengan lincah. Dan ia bergabung di kelompok Gagak Hitam, sebuah kelompok ninja perampok dan pembunuh bayaran, yang dulu sangat terkenal di era 80'an. Ia yang kini sudah insyaf pun berdagang es kelapa muda bersama istrinya. Dan mang Cecep lah yang membuat suara-suara yang tadi didengar oleh Kenz, Narji dan Ayu.

Lantas mang Cecep berbuat demikian, karena siang tadi saat Kenz, Narji dan Ayu mampir ke warung es-nya. Dia mendengar bahwa ketiga remaja itu ngobrolin tentang kejadian malam sebelumnya saat mereka bertemu dengan sosok Haryati. Dan muncullah ide untuk membuat cerita dan bebunyian tadi.

Sebenarnya, tempat tersebut adalah tempat yang angker. Banyak pembunuhan terjadi di tempat itu dulunya, terlebih saat era tahun 60'an, banyak sekali orang yang dibunuh dan dibuang di tempat itu.

Tapi karena perkembangan zaman dan pembangunan jalan ada dimana mana, termasuk tempat tersebut. Maka, legenda tempat itu sudah memudar dan bahkan hilang. Dan itulah yang membuat mang Cecep berinisiatif membuat cerita cerita mistis, agar legenda tempat menyeramkan itu tidak hilang dari daerah dimana ia tinggal.

Menurut mang Cecep, jika suatu tempat diyakini sebagai tempat yang angker maka akan banyak orang yang datang, sehingga menurut perkiraan mang Cecep, usaha warung nya menjadi banyak pelanggan.

Ada hal yang tidak disadari oleh Kenz, Narji dan Ayu, bahkan mang Cecep. Karena kejadian yang direka-reka mang Cecep, menimbulkan hawa tempat itu menjadi suram. Bahkan ada sekelebat bayangan yang ikut meninggalkan tempat yang dulu terkenal angker itu. 

Sedangkan malam makin larut menyelimuti tempat itu. Entah kejadian apa lagi yang akan menimpa Kenz, Narji dan Ayu di petualangan mereka kali ini. Temukan jawabannya di cerita mendatang..