Kadang kala kita merasa, jika iman kita sering naik dan seringkali juga turun. Saat iman kita naik, seolah olah mampu setaraf malaikat (lol) namun jika iman kita turun bisa lebih rendah dari setan.
Seorang yang sedang terkena masalah, ia bisa menghabiskan malam dengan sujud dan merendah diri dihadapan Allah. Namun saat masalah dicabut oleh Allah, maka ia mengumbar maksiat di muka bumi. Dan apakah iman yang seperti ABG yang labil (lol) tersebut normal?
Naik turunnya iman sebenarnya wajar karena kita masih manusia. Banyak dikatakan bahwa manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Tapi naik turunnya iman yang memang sebuah kewajaran pada manusia, tidak boleh dipandang sebelah mata, atau disepelekan. Kita wajib memperbaiki kualitas iman kita kepada Allah SWT. Sebab, kita yang meyakini bahwa Allah menciptakan jin dan manusia hanya tidak lain tidak bukan hanya untuk iman kepada Nya.
Iman seseorang jika sedang turun, kata Ustadz Adi. Tidak serta merta turun akan tetapi pasti ada penyebabnya. Semakin hati bercondong ke keduniawian bisa dipastikan jika iman kita sedang turun, dan jika hati kita melekat dan selalu ingat pada Allah maka iman kita akan naik, kata beliau.
Maka bisa kita ketahui dengan kita jujur pada diri kita, seperti halnya yang telah diuraikan di postingan sebelumnya, tentang Bagaimana Caranya Agar Kita Senantiasa Berlaku Jujur?, maka berusahalah jujur pada diri kita. Sedang dimanakah hati kita terpaut, ke hal duniawi atau ke Allah?
Dengan jujur pada hati kita, maka kita bisa mawas diri. Dan dengan demikian bisa memperbaiki iman kita. Sebab dikatakan di atas, iman tergantung ke mana arah condongnya hati. Jika hati sedang condong ke arah akhirat maka segala kebajikan dan segala yang kita perbuat senantiasa merasa di perhatikan Allah SWT. Namun jika iman kita sedang turun atau hati lebih berfokus pada hal dunia, maka bisa dipastikan kita mudah berbuat dzalim, sebab saat seperti inikah hati kita tak merasa di awasi Allah SWT.
Sebenarnya mudah saja menghitung dosa kita jika kita mau jujur pada Allah dan diri kita. Sebab saat kita sedang meningkatkan keimanan kita, dan dengan jujur dengan apa yang kita lakukan, berbuat ndzolim itu kita tahu benar, dan segeralah beristighfar dan meminta ampun kepada Allah SWT. Jika saat hati dibiarkan terus dan terus melakukan kemaksiatan, maka hati akan mati dan tidak lagi bisa membedakan antara maksiat dan kelakuan baik.
Maka jika kita ingin selalu iman kita stabil tidak naik turun, perbanyaklah jujur pada diri kita dan selalu menjaga ibadah kita kepada Allah SWT. Dengan menjaga ibadah kita , maka akan seimbang dengan kualitas iman kita kepada Allah SWT. Sebaliknya, jika kita menupuk sebuah dosa-dosa ringan misalnya maka kejernihan hati akan tertutup dengan dosa-dosa yang kita pandang remeh tersebut. Jika kita mulai meremehkan sebuah dosa, maka disitulah gerbang dosa besar akan terbuka.
Maka dari itu menyegerakan taubat saat kita berbuat maksiat, dan memperbaiki tidak mengulangi kemaksiatan itu. Serta meningkatkan ibadah kita, berbuat kebajikan, selalu mengerjakan solat wajib, syukur-syukur solat sunat, dan berpuasa. Maka iman kita bisa stabil, bukan labil kayak Abg(lol)
Demikian sekilas tentang Iman yang labil naik turun, dan kuncinya adalah selalu perbanyak ibadah. Sekian semoga bermanfaat dan menambah khazanah pemahaman kita terhadap iman kita.