Di bulan Ramadhan ini, sering kali kita mendengar bahwa berbuka puasa lah dengan makanan yang manis-manis. Lalu timbul pertanyaan, mengapa harus demikian, atau apa alasan nya berbuka puasa dengan yang manis-manis?
Pertanyaan pertanyaan itu timbul sebab biasanya saat berbuka puasa, hal yang terjadi adalah langsung makan. Sebab nafsu makan yang kita tahan seharian penuh sudah menggebu gebu. Hingga menyebabkan kita sering kali lupa untuk memakan yang manis-manis.
Diketahui bahwa makanan yang manis manis mengandung zat gula yang tinggi, yang akan memacu gula darah naik dan mengembalikan energi sebab berpuasa penuh seharian. Demikian itulah, jika kita mengkonsumsi makanan yang mengandung banyak gula maka akan membantu pemulihan tenaga dan sangat menyegarkan.
Buah Kurma Mengandung Banyak Gula.
Seperti yang umum diriwayatkan, bahwa Nabi Muhammad, selalu berbuka puasa menggunakan tiga butir kurma. Itu mengisyaratkan bahwa hendaknya kita berbuka puasa dengan hal yang manis, sebab di dalam kurma terdapat 70% mengandung gula.
Hingga menjadi sebuah kesunahan saat berbuka puasa seyogyanya memakan makanan yang manis terlebih dahulu, sebelum menghabiskan sebakul nasi dan seember air (lol). Namun karena tidak menjadi keharusan, harus kurma untuk berbuka puasa. Maka bisa diganti dengan makanan manis, semisal puding coklat, kolak, atau minuman manis saat berbuka.
Jika mengkonsumsi kurma sebagai pembuka acara santap buka, maka dianjurkan kurma yang basah, kurma basah adalah kurma muda yang matang sekitar 1 sampai 2 minggu, dan kenapa musti kurma basah, sebab buah kurma basah memiliki kalori lebih banyak daripada kurma kering per 100 gram nya. Tetapi bisa juga, kurma kering yang diselingi dengan minum air putih.
Kemudian, memberi jeda waktu dari makan makanan manis sampai ke makanan utama. Begitu agar perut bisa beradaptasi dan tidak menyebabkan sakit yang tidak kenyamanan perut, sebab karena metabolisme tubuh yang kaget! Setelah kosong lantas dipaksa mengolah makanan yang berat-berat.
Serta jangan terlalu banyak porsi yang kita makan, sebab sesungguhnya berpuasa itu memberikan kesempatan tubuh untuk mengolah lemak yang tertimbun selama sebelas bulan.
Bisa dipastikan saat jika selesai Ramadhan berat badan tidak kunjung turun maka ada yang salah dengan cara kita berpuasa. Entah itu penyebabnya karena selama berpuasa tidak banyak gerak sebab takut lemas, atau bahkan mungkin setelah bersantap sahur dan berbuka langsung tidur. Tanpa mengerjakan hal yang berarti.
Selanjutnya, saat berpuasa seharusnya tetap menjaga pola makan dan asupan gizi yang seimbang. Sebab kebanyakan orang, saat bulan Ramadhan akan banyak mengkonsumsi makanan yang tidak seimbang. Entah dari sayuran, buah-buahan maupun lauk.
Demikianlah sekelumit pembahasan tentang makanan yang manis saat berbuka. Intinya jangan berlebih-lebihan pada waktu santap sahur maupun saat berbuka puasa. Semoga bermanfaat dan menambah khazanah pemahaman kita.