"Kakang mas Rahwana, apa yang menjadi metode dalam sebuah kupasan lirik lagu itu bisa menjadi patokan, bahwa kita bisa lebih bisa menikmati sebuah lagu, kakang?" Pertanyaan mu kala senja menyongsong malam.
Semua tergantung pada diri masing-masing, Shinta. Sebab adapun seseorang yang hanya menikmati lagu hanya supaya bisa mendengar bebunyian, ada pula yang cuma menikmati lantunan sebuah musik, tanpa harus mengetahui tentang lagu yang ia dengar, dan ada pula yang ingin tau kebenaran sebuah lirik dalam lagu, agar ia mampu meresapi setiap kali ia mendengarnya. La dirimu termasuk yang manakah, Shinta?
"Kalau aku pertama dengar ya, sepintas dengar saja. Namun jika aku bisa menikmati apa yang aku dengar maka rasa penasaan ku tumbuh, kakang Rahwana" ucapmu datar.
Kalau begitu kiranya, coba engkau dengarkan lagu LDR (Layang Dongo Restu) yang dibawakan Happy Asmara. Apakah engkau ingin tahu bagaimana menikmati dengan baik lewat kupasan liriknya? Jika iya, mari kita coba untuk mengupas pelan pelan tiap-tiap bait di lirik lagu ini.
Seraya mengangguk kan kepala, engkau bersender di dadaku, lantas aku memulai mengupas bait bait lirik dalam lagu LDR ini,
Di bait pertama di lagu ini, menjelaskan bahwa si penulis lirik, bercerita tentang seorang kakasih yang berada jauh dari kekasihnya,
Tak tulis layang kangen iki dinggo koweSoyo ngampet gede roso katresnankuSnadyan adoh pangonmu ra bakal tak lale'keTunggulah ku dan jaga hatimu untukku
Mungkin, si penulis lirik ini, ingin bernostalgia dengan metode berkirim kabar jaman sebelum banyak orang menggunakan handphone, sebagai alat komunikasi. Atau mungkin juga, si penulis hanya mau membuat cocok saja dengan penggalan atau singkatan LDR. Dan cocoklogi ini mengharuskan menggunakan kata Layang(atau surat). Tapi untuk sebagian orang, berkirim surat di jaman teknologi komunikasi seperti sekarang ini, justru lebih berasa indahnya.
Dengan orang berkirim surat yang ada bentuk fisiknya, bisa menjadi kenangan yang lebih membekas di hati, sebab ada bukti autentik yang menggambarkan sebuah perasaan, jika surat itu berisi kabar dari pujaan hati. Atau bisa seperti prasasti yang akan dikenang selamanya, tentu selama surat itu masih disimpan rapi.
Lantas, si penulis lirik lagu LDR menjelaskan pula, saat menulis sebuah surat (cinta), makin menambah besar dan dalam saat merasakan cinta itu sendiri. Tidak seperti kita kirim pesan lewat WhatsApp atau layanan pesan singkat lainya, kita mungkin benar memiliki rasa saat mengetikkan barisan kata dan kalimat, namun pesan singkat kadang dipandang sepintas lalu, jika sudah terlalu banyak maka dihapuslah pesan tersebut, maka menulis surat cinta, bisa membuat seseorang lebih menghargai perasaan orang yang kita cintai.
Dan di bait pertama ini juga, si penulis lirik menggambarkan bahwa berkirim surat disebabkan jarak yang menghalangi kisah cinta mereka. Lantas sebuah janji terucap, "..ra bakal tak laleke", itu isi yang menarik untuk disimak lantas dilanjutkan "Tunggulah ku dan jaga hati mu untuk ku" kata-kata romantis yang memang menunjukkan sebuah hubungan jarak jauh, yang dibutuhkan adalah saling percaya dan yakin bahwa di pertemuan nanti, akan menjadi gerbang kebahagiaan.
Lanjut ke bait yang kedua, Shinta. Di bait ini, dilukiskan oleh si penulis dengan harapan dan impian dari hubungan jarak jauh yang dikisahkan lewat lagu LDR ini,
Donga'no aku karo restumuSabar ngenteni tekan balikuTak jogo roso kanggo awakmuSemoga dirimu juga begitu
Harapan dalam setiap doa mungkin membuat manusia menjadi lebih tenang, sebab sebagai alat komunikasi manusia dengan Tuhan, doa yang indah dengan kalimat yang menghamba bisa menumbuhkan rasa percaya diri untuk menjalani kehidupan seorang manusia.
Di lirik lagu LDR ini, si penulis ingin mengutarakan bahwa jika seseorang didoakan oleh orang yang ia kasihi, bisa membuat kepercayaan diantara jarak yang memisahkan mereka menjadi hal yang tidak berarti. Sebab dari doa restu atau doa yang dipanjatkan dengan tulus untuk kekasih yang jauh di mata dengan dibarengai dengan kesabaran untuk menanti kebertemuan, bisa diharapkan sebuah ijabahnya doa doa.
Lantas, di bait ini pun dituliskan bahwa saat kekasih yang yang berada di dalam jarak yang memisahkan, ia lebih yakin menjaga rasa cinta hanya untuk kekasihnya seorang. Kekuatan sebuah doa, tidak lagi ada keraguan, jika tulus dilakukan maka kemudahan dari Tuhan bagi makhluk nya akan dibuka selebar mungkin, banyak di sekitar kita yang menunjukkan bahwa kekuatan sebuah doa mampu menggerakkan ketidakmungkinan menjadi sangat mungkin, tentunya selain tulus dan juga demi kebaikan serta dilambari dengan usaha.
Serta di bait ini pun dijelaskan, bahwa selain sama-sama berdoa juga pengharapan kekasih yang berada di jauh sana juga melakukan hal yang serupa. Yakni, sama-sama menjaga hati dan rasa hanya untuk kekasihnya.
Lanjut ke bait berikutnya, Shinta. Digambarkan oleh si penulis lagu LDR, sebagai wujud rasa sayangnya yang tulus,
Roso sayang iki ra biso laliNganti mbesok tekan matiJanji tulus ra mung ono ing lathiMantep roso lan jiwo rogo iki
Perasaan cinta yang coba ditampilkan si penulis dalam lagu LDR, cukup membuat siapapun yang mendengarnya begitu iri pada kisah mereka. Betapa tidak, sedang beberapa kasus hubungan percintaan yang direjam oleh jarak banyak yang tumbang. Namun di lagu ini si penulis mengisahkan tentang seorang yang tulus mencintai kekasihnya sampai berujar jika rasa sayangnya tak akan bakal hilang sampai datangnya kematian.
Memang lidah tak bertulang, tapi di lirik ini menegaskan bahwa cinta yang tak nerujung hingga kematian memisahkan, sungguh cerminan rasa yang besar. Dari kata janji tulus tidak hanya di bibir, juga menegaskan betapa mengirikannya jalinan kasih kisah yang penulis ceritakan.
Dan seharusnya seperti itulah cinta, tak pandang harta, tahta ataupun duniawi saja. Namun cinta yang tulus teruji di saat jarak memisahkan antara dua insan bercinta. Juga sebagai menguat dimana rasa kangen yang menderu dalam hati bisa terobati saat bertemu dengan seorang yang ia kasihi, dan itu yang coba di gambarkan dengan jelas di lirik lagu LDR ini.
Kemudian di bait yang terakhir, Shinta. Menggambarkan sebuah permintaan kepada kekasihnya yang berada di jauh pandangan mata,
Tak titipke layang kangenku ikiMugo biso nambahi atiPanyuwunku siji kanggo awakmuNjogo roso lan katresnanku
Sebagai penutup yang mendekati sempurna, si penulis lirik lagu LDR, menutupnya dengan santun dalam kebijaksanaan. Di larik pertama, ia menuliskan bahwa dengan datangnya surat rindu ini, yang diceritakan di lirik, berharap supaya menjadi hal yang bisa menambah rasa cinta yang tak bertepian. Seperti yang aku coba uraikan diatas, sepucuk surat cinta yang mengandung ribuan rasa rindu yang manis, bisa jadi bukti di lain waktu dan sebagai tanda pengingat bahwa ada sepotong hati yang selalu mendemam rindu kepada kekasihnya tersebut.
Di bait terakhir ini juga, sebuah permintaan yang membumbung tinggi dalam surat maupun dalam doanya, semoga kekasihnya yang ada di jauh sana bisa menjaga rasa dan cintanya. Dan hanya itu yang bisa dijagakan, setelah doa dan permohonan, hubungan yang diceraikan oleh jarak hanya rasa kepercayaan dan setia, yang bisa dilakukan pada tiap-tiap hati.
Dan begitulah Shinta, uraian dari lirik lagu LDR semoga bisa membuat mu lebih meresapi dan menikmati lagu ini.