Hey.. hey.. ucrakers, gimana kabar kantong kalian masih terisi penuh dengan kertas kasbonan di Warung Kopi Mbok Darmi kah? Hadah, lunasin dong biar mbok Darmi bisa naik haji, kayak kang bubur naik haji series(lol)
Kali ini dengan penuh kebanggaan aku persembahkan rubrik yang tak asing lagi di negara kumogakure. Tidak lain tidak bukan adalah rubrik Profiliasi! Sebuah rubrik yang langsung didisain dari blueprint kapal selam Sisingamangaraja. Dan sudah menembus awan Kinton punya Goku, dan kali yang indah ini, aku persembahkan profil ahli seni bela diri yang menjadi legenda dan cerita rakyat!
Kita sambut dengan hangat-hangat tai ayam, inilah dia Anang Polii. Seorang yang beberapa waktu lalu dipermalukan oleh Danang si Dewa Nganu di kancah adu jempol kaki.
Pria yang lahir di kota Bandung bagian cosofo ini, adalah lulusan dari Harphat University of Taipeh. Dengan gelar Master Ceremony of Hajathan. Memegang gelar pendidikan yang tinggi tidak lantas membuat nya mendapat pekerjaan yang baik.
Diakuinya disela-sela pertandingan melawan Danang si Dewa Nganu. Ia mengaku pernah menjadi penarik becak di zaman orde baru. Selain menjadi tukang becak, ia juga pernah menjadi anggota ojek payung online (OPO) cabang Gilimanuk Banyuwangi. Semua ia kerjakan sebab kerja tidak mengenal tinggi rendahnya tingkat pendidikan seseorang.
Setelah lelah menarik becak dan bosan sebab orderan sebagai ojek payung online sering di cancel, karena bau badan yang sangat menyengat. Ia lantas iseng-iseng main di sasana tinju di bilangan putihan Zimbabwe.
Dan dari keisengan itulah membuat di menguasai banyak jurus jurus Kungfu yang dicampor gerakan tarian Chacha menjadi Kungca! Dan seperti diketahui di dunia ghoib, Kungca merupakan cabang olahraga yang sangat bergengsi, melebihi kepopuleran olahraga sepak pojok atau bulu tangkis kaki.
Dan lewat KungCa yang ia pelajari selama seminggu tersebut. Ia sudah menjadi master chef Zimbabwe session tujuh. Berbekal piala tersebut ia pun mendaftar diri ikut olimpiade matematika di Swiss Army Akademik. Dan dari perlombaan itu ia berhasil mengantongi ijazah panco jempol kaki. Dan itulah kenapa Danang si Dewa Nganu menantangnya untuk adu jotos lewat panco jempol kaki tersebut.
Setelah kalah dari Dewa Nganu, ia yang sebelumnya tenar menjadi redup dan hampir dilupakan orang. Keadaan ini tidak membuatnya jadi kecil hati, diambillah sebilah pisau tajam, kemudian ia mulai jadi jagal ayam di pasar tradisional di kotanya, Telapit.
Keseharian Anang Polli berubah dramatis, yang dahulu ia bisa duduk santai dan uang masuk ke rekening nya. Sekarang ia harus banting anunya demi sesuap nasi yang itupun harus bersisa dengan ayam milik tetangganya.
Setelah Anang diterima dan mulai bekerja menjadi jagal. Ia tak segan-segan untuk melamun. Sebab menurutnya melamun adalah hal yang paling menyenangkan selain berendam di pasir pantai katanya.
Anang yang terlatih untuk tidak mudah menyerah mampu dengan mudah beradaptasi dengan lingkungan barunya. Sehingga dengan cepat ia mempunyai teman seperjuangan melawan ketidak adilan Emon Musk, yang telah berbuat curang saat pertandingan nya melawan Danang si Dewa Nganu.
Jika Anang Melamunkan pertandingan nya melawan Dewa Nganu. Ia sangat begitu terpukul telak, sebab sebagai wasit dan pihak penyelenggara Emon Musk menaburkan paku di kursi duduknya saat pertandingan, sehingga ia dengan mudah dikalahkan saat panco jempol kaki itu.
Tapi Anang yang kini telah bangkit menjadi pribadi yang istimewa dibidang mengkuliti ayam. Sudah tidak terlalu peduli dengan kejayaan nya di masa lalu. Ia hanya fokus terhadap Miyabi yang sekarang menjadi istri kedua sekaligus istri pertama dari Anang Polli.
Demikian Profiliasi, tentang kisah tragis seorang mantan juara, yang kini hidup tenang dan bahagia bersama keluarga barunya tersebut. Dari pelataran parkir RSJ cabang Sekar Jiwo, kami seluruh redaktur pamit pulang, sebab obat lupa diminum, sekian dan terima amplop.