Hey ucrakers, yang digandrungi para ciwir sepersada Afrika. Gimana kabar saldo kalian, masih aman dan amanah?
Kali ini aku mempersembahkan dengan bangga, rubrik yang ditunggu-tunggu, dan digadang-gadang di rumah gadang, bukan lain bukan tidak yakin rubrik Profiliasi. Sebuah rubrik yang menganui anunya para selebriti pilihan makhlik astral.
Dan kali ini, kita sambit dengan palu gada, Subur Danang!! Dia adalah seorang dewa nganu di belantika pernganuan republik Estilo raya. Dan dia mulai terkenal saat main panco jempol kaki melawan Anang Polii Mantan Atlet Kungca, yang merupakan atlet panco jempol kaki, yang disiarkan langsung eksklusif di channel milik om Emon Musk.
Dan dari pertandingan tersebut, Danang atau Dewa Nganu keluar sebagai pemenang setelah keluar banyak dana, ehh deya.
Berawal dari keisengan belaka, Danang atau Dewa Nganu dalam merekap nomor Taipak. Ia menjadi sorotan media bahkan media luar angkasa pun meliput kegiatan dia merekapitulasi nomor nomor cantik dengan beberapa metode rahasia.
Terlahir dari pasangan siri, pak Artijo dan mbok Darmi. Ia mengaku sebagai anak yang selalu taat kepada kedua orangtuanya, ia memisalkan ia tidak segan-segan menampar wajah ganteng ayahanda nya demi membunuh nyamuk Aedes aegypti. Ia khawatir jika ayahnya tercinta menjadi korban keganasan Demam Berdarah!
Ia juga pandai menabung, akunya. Dari tabungan hasil jerih panyahnya mencopet di pasar ikan. Dewa Nganu mampu membeli motor bebek bukan angsa. Dan bisa mencicil kontrak enam petak untuk beberapa calo tiket pesawat, teman seperjudiannya.
Keseharian Dewa Nganu atau Subur Danang, hanya beradu nasib dengan mesra bersama totok gelap langganan nya. Ia begitu berharap suatu saat nanti ia bisa membeli pesawat ruang angkasa, agar ia bisa traveling ke planet Namek, tempat para Jamet bergoyang ular.
Sehari sebelum pertandingan yang mengangkat harkat dan martabat nya sebagai manusia biasa, ia bermimpi dicaplok naga. Dan benar impian nya berbuah manis, sebab hari berikutnya ia yang berjuluk Dewa nganupun langsung berkibar di langit yang biru.
Banyak yang menawarkan ia menjadi bintang iklan, setelah permainan adu jempol kaki itu. Di antara nya, produk panu, sebab saat pertandingan nya di siarkan di seantero jagad YouTube, panu yang ganas yang ia derita tersorot jelas di kamera. Maka beberapa produk menawarkan nya obat panu super junior, untuk panu panunya itu.
Dia makin tersohor pula, saat ia menjadi bintang iklan salah satu aplikasi trading tipu tipu, bernama Omonib. Aplikasi tipu-tipu yang berkedok trading forex yang selalu muncul di beranda YouTube, Facebook, Yahoo bahkan AOL Explorer.
Dari aplikasi tipu-tipu itu ia mampu meraup milyar bahkan puluhan triliun tiap menitnya. Banyak yang iri termasuk kepolisian Antartika yang mikir kecurangan di bisnis tipu-tipu yang memakai nama Danang si Dewa Nganu tersebut.
Dan dari bisnisnya, ia mampu membeli rumah mewah, mobil mewah, outfit yang serba mahal, membuat ia lupa dengan kehidupan lamanya, sebagai atlet togel. Karena uang bukan lagi masalah buatnya.
Kemewahan yang sering ia pajang di akun sosmed nya membuat ciwir ciwir berdecak kagum pada Danang si Dewa Nganu itu. Teman teman nya yang adalah calo tiket pesawat, pun tak kalah ia pikirkan. Mereka sekarang menjadi tim tipu-tipu di sosmed.
Namun, seperti pepatah bilang, sepandai-pandainya tupai melompat pasti akan jatuh juga. Begitulah Danang si Dewa Nganu tersebut. Belum genap setahun ia merasakan kenikmatan duniawi yang semu, ia beserta timnya tertangkap Interpol dan didakwa sebagai penjahat kelas Wahid abad ini.
Dan bisa ditebak, nasibnya sama dengan Indra Kenz yang terancam dimiskinkan. Kekayaannya yang hampir tak terhitung itu mulai disita interpol. Dan kini ia mendekam di tahanan Alkatraz!
Sesumbarnya yang tidak akan menjadi miskin hilang sudah bersamaan dengan digelandangnya bersama tim, di penjara terkeras di dunia persilatan tersebut.
Dan kisah si Dewa Nganu pun terpaksa terhentikan oleh interpol yang tangkas meringkus Danang beserta tim. Sekian sekilas tentang Danang si Dewa Nganu, dari pelataran parkir RSJ sekar jiwo, kami seluruh jajaran dereksi Profiliasi undur diri dan terima amplop!