gossiphobia | Waktu terus bergulir, Kenz, Narji dan Ayu masih berkendara. Memacu jarak dan pemandangan alam yang mereka temui di sepanjang jalan. Arah tujuan mereka tetap seperti niat mereka, menuju ke rumah orangtua Ayu.
Sampai saat ini, perjalanan mereka sudah melampaui pengalaman yang cukup mendebarkan, bertemu dengan roh tanpa kepala yang mengaku bernama Teja.
Di dekat jalan raya, Kenz memarkir mobilnya. Sambil bersenda gurau, Kenz, Narji dan Ayu mampir di sebuah kedai kopi. Sampil beristirahat, dan mereka mendapatkan ide dari penjual kopi di kedai itu. Bahwa di dekat situ, ada sebuah danau yang cukup menarik untuk dikunjungi.
Tanpa pikir panjang lebar lagi, mereka mengiyakan info tentang danau tersebut. Dan waktu itu pun pas, sore hari. Waktu dimana danau itu banyak di datangi warga sekitar, untuk sekedar bercengkrama dengan keluarga sambil ada yang memancing, bermain air bahkan ada juga yang sekedar menikmati pemandangan sore hari di danau tersebut.
Kenz, Narji dan Ayu pun ikut dalam kesenangan warga di sekitar danau tersebut. Letaknya memang dekat dengan pemukiman warga. Untuk mencapai danau itu pun tak sulit, sebab jalanan sudah dibuat oleh pemerintah. Sebab konon katanya, danau ini adalah waduk buatan Belanda. Kala itu dibangun untuk pengairan persawahan di sekitarnya.
Di danau itu, Kenz, Narji dan Ayu berkenalan dengan seorang gadis seusia mereka, yang memperkenalkan diri Sakura pada mereka. Dari Sakura, mereka mendapatkan cerita yang membuat mereka menjadi bersemangat. Cerita tentang seorang penunggu danau!
Cerita Sakura memang sudah menjadi rahasia umum di sekitaran danau tersebut. Saat bulan purnama tiba, sang penunggu danau akan meminta tumbal nyawa!
Meski demikian, Sakura yang memang warga asli dekat danau itu, tidaklah begitu percaya dengan cerita itu. Diajaklah ketiganya untuk menelaah kebenaran rumors yang beredar dengan mendatangi danau saat malam tiba, dan kebetulan malam itu adalah malam bulan purnama. Tanpa pikir panjang, ketiga muda-mudi itu langsung mengangguk tanda setuju ajakan Sakura.
Sakura menambahkan, penghuni danau yang misterius telah lama membuat penasaran penduduk lokal dan pengunjung. Cerita tentang makhluk aneh yang bersembunyi di kedalaman air telah diwariskan dari generasi ke generasi, sehingga memicu imajinasi mereka yang berani menjelajah dekat tepi danau.
Ada yang mengatakan bahwa penghuni danau adalah roh para pejuang zaman dahulu yang tewas dalam pertempuran, dikutuk untuk mengembara di perairan selamanya. Yang lain percaya bahwa makhluk tersebut adalah makhluk mistis yang menjaga danau dan rahasianya dari orang luar.
Terlepas dari banyaknya dongeng dan legenda seputar penghuni danau yang misterius, satu hal yang pasti - ada rasa misteri dan intrik yang tak terbantahkan yang menyelimuti danau, menarik orang-orang dengan aura misteriusnya.
Saat matahari terbenam di atas perairan yang tenang, memancarkan cahaya menakutkan ke seluruh permukaan danau, orang pasti bertanya-tanya rahasia apa yang tersembunyi di balik ombak. Misteri penghuni danau terus memikat imajinasi mereka yang berani mencari kebenaran di balik legenda tersebut.
Malam hari pun tiba, keempat remaja itu sudah berkumpul di dekat danau yang kemilauan, sebab sinar bulan purnama menjilati permukaan air. Sambil bersenda gurau, Kenz dan Narji menyiapkan peralatan penerangan. Sedangkan Ayu dan Sakura sudah siap dengan cemilan.
Mereka melangkah mengendap di bawah sinar bulan. Menyusuri bibir danau, sakura bercerita bahwa tiap bulan purnama. Hantu penunggu danau akan keluar dari tengah danau, di awali dengan angin yang kencang. Serta, suara gemericik air, begitu lah cerita yang ia dapatkan turun temurun dari warga sekitar.
Saat mereka mendatangi danau pas bulan-bulan penghujan. Di awali selepas isyak, gerimis melanda, namun cuaca tak menghambat rencana mereka. Dan saat itu jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh malam, angin mulai kencang disusul dengan datangnya hujan, menambah kesan horor saat kilat mulai menyambar.
Narji yang memang suka iseng pun, mulai menakut-nakuti kedua gadis yang bersamanya. Ia menggoda Sakura, dengan tiba-tiba menepuk pundaknya. Sakura yang memang agak kagetan jadi agak cemberut, namun disusul dengan gelak tawa dari teman-teman barunya, jadi hilanglah rasa sebal Sakura.
Sambil mengobrol tak sadar, mereka sudah mendekati sebuah pohon besar yang menjulang di pinggir danau. Tiba-tiba terdengar suara 'kemrosak' dari atas dahan yang menjulang ke danau. Kompak tanpa aba-aba, keempat remaja itu saling berpegangan. Terlebih samar-samar terlihat dari arah pohon ada bayangan putih yang tersibak oleh cahaya petir.
Jantung Kenz, Narji, Ayu dan Sakura pun langsung berdegup kencang. Saat bayangan itu mulai turun dan mengarah ke tempat mereka berdiri. Sekian detik berlalu, mereka berempat seperti mematung.
"Kalian siapa? Mengapa masuk ke wilayah kekuasaan ku?" Bayangan putih itu bertanya. Namun, saking takutnya mereka tak ada yang bisa bersuara. Seolah mulut mereka terbungkam, terikat erat, dan badan mereka pun tak juga bisa bergerak.
Setelah beberapa saat lamanya, tiba-tiba datang seorang kakek tua. Mulut tuanya berkomat-kamit tiada henti. Lantas menghardik makhluk itu. "Pergilah Nyi, mereka adalah cucu-cucuku jangan ganggu mereka!". Kemudian, angin bertiup kencang disertai dengan petir yang menyambar. Keadaan itu tidak berlangsung lama, karena sesaat kemudian keadaan menjadi hening, dan sosok itu pun menghilang.